FUNGSI CHECK ENGINE PADA KENDARAAN INJEKSI
Bisabengkel.com - Merupakan tempat berbagi pengalaman dan share informasi tentang dunia otomotif.Kali ini saya akan memberikan cara kerja dan fungsi dari chek engine di sistem injeksi pada kendaraan.
Setiap kendaraan injeksi pasti dilengkapi dengan yang namanya dengan check engine.Check engine di kendaraan akan selalu menyala saat kunci kontak diposisikan ke On dan akan mati dengan sendirinya jika mesin sudah hidup satasioner.Hal itu merupakan yang wajar dan kendaraan normal,namun jika check engine masih menyala saat kendaraan stasioner maka kemungkinan ada sensor atau komponen yang lainnya mengalami masalah.
Bagaimana check engine bisa menyala dan kemudian mati setelah mesin hidup,berikut ini penjelasannya.Wiring diagram check engine seperti terlihat pada gambar di atas,tegangan dari fuse dan engine control relay sebesar 12 volt masuk ke lampu indikator check engine kemudian masuk dan standby di dalam terminal colektor transistor di ECU ( Engine Control Unit ).
Agar lampu check engine bisa menyala maka pada transistor terminal basis mendapat tegangan dari ECU kurang lebih 5 volt sehingga transistor akan On akibatnya tegangan 12 volt dari terminal colektor dapat diteruskan ke emitor atau ground sehingga indikator check engine menyala.
Fungsi dari check engine adalah untuk memberitahukan kepada driver bahwa system injeksi pada kendaraan sudah siap,sehingga kendaraan siap untuk distart.Jika kendaraan sudah menyala stasioner pada engine control unit ada masukan dari sensor bahwa kendaraan sudah hidup,maka check engine perlu di matikan dengan cara terminal basis pada transistor tidak lagi dialirkan sehingga transistor menjadi Off,akibatnya check engine mati.
Sangat mudah memahami cara kerja dari check engine pada kendaraan injeksi.Bila menemukan trouble check engine mati maka pasti kendaraan akan mogok atau tidak bisa hidup.Dikarenakan power supply utama ke sensor dari ecu adalah dengan mengaktifkan check engine waktu pertama kali start.
Semoga bermanfaat
Bisabengkel.com - Merupakan tempat berbagi pengalaman dan share informasi tentang dunia otomotif.Kali ini saya akan memberikan cara kerja dan fungsi dari chek engine di sistem injeksi pada kendaraan.
Setiap kendaraan injeksi pasti dilengkapi dengan yang namanya dengan check engine.Check engine di kendaraan akan selalu menyala saat kunci kontak diposisikan ke On dan akan mati dengan sendirinya jika mesin sudah hidup satasioner.Hal itu merupakan yang wajar dan kendaraan normal,namun jika check engine masih menyala saat kendaraan stasioner maka kemungkinan ada sensor atau komponen yang lainnya mengalami masalah.
Bagaimana check engine bisa menyala dan kemudian mati setelah mesin hidup,berikut ini penjelasannya.Wiring diagram check engine seperti terlihat pada gambar di atas,tegangan dari fuse dan engine control relay sebesar 12 volt masuk ke lampu indikator check engine kemudian masuk dan standby di dalam terminal colektor transistor di ECU ( Engine Control Unit ).
Agar lampu check engine bisa menyala maka pada transistor terminal basis mendapat tegangan dari ECU kurang lebih 5 volt sehingga transistor akan On akibatnya tegangan 12 volt dari terminal colektor dapat diteruskan ke emitor atau ground sehingga indikator check engine menyala.
Fungsi dari check engine adalah untuk memberitahukan kepada driver bahwa system injeksi pada kendaraan sudah siap,sehingga kendaraan siap untuk distart.Jika kendaraan sudah menyala stasioner pada engine control unit ada masukan dari sensor bahwa kendaraan sudah hidup,maka check engine perlu di matikan dengan cara terminal basis pada transistor tidak lagi dialirkan sehingga transistor menjadi Off,akibatnya check engine mati.
Sangat mudah memahami cara kerja dari check engine pada kendaraan injeksi.Bila menemukan trouble check engine mati maka pasti kendaraan akan mogok atau tidak bisa hidup.Dikarenakan power supply utama ke sensor dari ecu adalah dengan mengaktifkan check engine waktu pertama kali start.
Semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar